Bahan dan Alat
- Laptop/Komputer
- Internet
- VMware Workstation Pro/Player download disini
- File ISO Proxmox download disini
- PuTTY download disini
Spesifikasi Laptop/Komputer
- Hard disk space minimal 256 GB
- RAM minimal 8 GB
- Total Core Processor minimal 6 Core.
Daftar Isi
- Install Proxmox
- Install VPS Mikrotik
- Konfigurasi Mikrotik
Langkah-langkah
A. Install Proxmox
1. Pertama-tama, tambahkan mesin baru dengan Create a New Virtual Machine.
2. Selanjutnya, pilih tipe konfigurasi yaitu Typical (recommended). Lalu, klik Next >.
3. Kemudian, tambahkan file iso Proxmox. Lalu, klik Next >.
4. Kemudian, pilih OS-nya Linux Debian 9.x 64-bit dengan klik Linux. Lalu, pilih Debian 9.x 64-bit. Lalu, Next >.
5. Kemudian, ubah nama mesin virtual-nya misal: Proxmox Kelompok1. Lalu, klik Next >.
6. Kemudian, ubah kapasitasnya menjadi 100 GB. Lalu, klik Next >.
7. Kemudian, periksa kembali dan selesaikan perakitan virtual tersebut dengan klik Finish.
8. Selanjutnya, edit Proxmox tersebut dengan mengubah RAM, Total core processors, Dan Network Adapter menjadi 4 GB atau 4096 MB, Processor 2 dan Core per processor 2, Dan Network Adapter yaitu Bridged. Lalu, klik OK.
9. Kemudian, tambahkan fitur virtualisasi di VMware dengan ceklis (✓) Virtualize Intel VT-x/EPT or AMD-V/RVI dan ceklis (✓) Virtualize CPU performance counters. Lalu, klik OK.
10. Selanjutnya, Aktifkan Proxmox dengan klik Power on this virtual machines.
11. Kemudian, pilih zona waktu Indonesia dengan Country: Indonesia dan Time zone: Asia/Jakarta. Lalu, biarkan default Keyboard Layout. Lalu, klik Next.
12. Kemudian, tambahkan password dan Email yang bisa digunakan. Lalu, klik Next.
13. Kemudian, ubah Hostname dan IP address sesuai dengan jaringan ISP. Lalu, klik Next.
14. Kemudian, Periksa hasil instalasi dan Nonaktifkan otomatis reboot dengan unchecklist Automatically reboot after successful installation. Lalu, klik Install untuk memulai proses install-nya.
15. Lalu, tunggu hingga proses loading selesai.
16. Setelah Installation Successful, lepas file ISO Proxmox dari Proxmox. Lalu, klik Yes.
17. Lalu, reboot Proxmox dengan klik Reboot.
18. Kemudian, reset Proxmox karena layar Proxmox blank hitam. Lalu, klik Reset.
19. Selanjutnya, Login Proxmox dengan username root dan password yang sudah dibuat.
20. Lalu, remote Proxmox melalui https dengan port 8006 dengan ketik https://172.16.3.22:8006 dan tekan enter. Lalu, klik Advanced dan klik Proceed to 172.16.3.22 (unsafe).
21. Kemudian, login dengan username root dan password yang sudah dibuat. Lalu, klik Login. Hasilnya akan seperti gambar berikut.
B. Install VPS Mikrotik
1. Selanjutnya, salin link CHR dengan ketik mikrotik.com/download pada browser. Lalu, salin link pada Raw disk image (stable).
2. Kemudian, download file image tersebut menggunakan terminal dengan perintah wget https://download.mikrotik.com/routeros/6.49.1/chr-6.49.1.img.zip.
3. Kemudian, periksa file dengan perintah ls. Diketahui bahwa chr-6.49.1.img.zip telah berhasil di-download.
4. Kemudian, install unzip dengan perintah apt-get install unzip.
5. Kemudian, ekstrak file image tersebut dengan periksa file chr tersebut terlebih dahulu. Lalu, ekstrak file tersebut dengan perintah unzip chr-6.49.1.img.zip.
6. Kemudian, hapus file image dengan format file .zip dengan perintah rm chr-6.49.1.img.zip. Lalu, periksa file dengan perintah ls. Diketahui bahwa file img chr sudah berhasil terekstrak dan file chr dengan format .zip sudah terhapus.
7. Kemudian, periksa ukuran virtual pada file .img tersebut dengan perintah qemu-img info chr-6.49.1.img. Diketahui bahwa virtual size yaitu 64 MiB.
8. Kemudian, tambahkan ukuran virtual pada .img dengan perintah qemu-img resize chr-6.49.1.img +10G. Diketahui bahwa img telah terubah dengan pemberitahuan image resized.
9. Kemudian, periksa ukuran file .img kembali dengan perintah qemu-img info chr-6.49.1.img. Diketahui bahwa virtual size sudah berhasil diubah menjadi 10.1 GiB.
10. Selanjutnya, buat VM pada Proxmox dengan klik kanan pada hostname dan klik Create VM.
11. Kemudian, buat identitas untuk VM dengan biarkan default Node dan VM ID pada menu General. Lalu, klik Next.
12. Kemudian, jangan masukkan file iso terlebih dahulu dengan klik Do not use any media pada menu OS. Lalu, klik Next.
13. Kemudian, Biarkan default pada pengaturan GPU. Lalu, klik Next.
14. Kemudian, tambahkan device SCSI menjadi 1 dan ubah ukuran Disk menjadi 1 GiB. Lalu, klik Next.
15. Lalu, tambahkan core prosesor menjadi 2. Lalu, klik Next.
16. Lalu, ubah ukuran RAM menjadi 512 MiB. Lalu, klik Next.
17. Kemudian, Biarkan default pengaturan jaringan. Lalu, klik Next.
18. Kemudian, periksa hasilnya dan selesaikan pemasangan komponen VM dengan klik Finish.
19. Selanjutnya, impor file img chr-6.49.1.img ke Hard disk VM tersebut melalui telnet menggunakan PuTTY dengan perintah qm importdisk 100 chr-6.49.1.img local-lvm.
20. Kemudian, periksa hardware pada VM Mikrotik tersebut dengan klik 100 (VM 100) > Hardware. Diketahui bahwa hard disk sudah terdapat 1. Lalu, klik 2x pada hard disk tersebut.
21. Kemudian, tambahkan hard disk tanpa SCSI dan dengan settingan default. Lalu, klik Add.
22. Kemudian, periksa hard disk pertama. Hasilnya dengan pemberitahuan size=10304M karena berhasil diimpor file img chr ke VM tersebut. Lalu, detach hard disk tersebut. Lalu, klik Yes.
23. Kemudian, edit Boot Order menjadi hanya scsi0 yaitu hard disk pertama sebelumnya dengan klik 100 (VM 100) > Options. Lalu, klik 2x pada Boot Order. Lalu, nonaktifkan semua device kecuali scsi0. Lalu, klik OK.
24. Kemudian, nonaktifkan KVM hardware virtualization pada 100 (VM 100) > Options dengan klik 2x KVM hardware virtualization karena VM CHR tidak bisa membuat virtualisasi perangkat dan berbeda seperti Proxmox. Lalu, Unchecklist pada Enabled:. Lalu, klik OK.
25. Kemudian, edit model network device menjadi Intel E1000 pada menu Hardware. Lalu, klik OK.
C. Konfigurasi Mikrotik
1. Selanjutnya, aktifkan VM pada menu Console dengan klik tanda power > Start > OK.
2. Kemudian, Login dengan username admin dan tanpa password.
3. Kemudian, konfigurasi identity, dhcp-client, dan periksa koneksi dengan perintah :
system identity set name=Kelompok1
ip dhcp-client add interface=ether1 disabled-no
ip dhcp-client print
ping 172.16.0.1
ping 8.8.8.8
ping google.com
4. Kemudian, tes koneksi dari interface jaringan fisik di PC fisik ke ether1 di VPS CHR dengan perintah ping 172.16.0.40. Diketahui bahwa hasilnya terkoneksi. Dapat disimpulkan bahwa konfigurasi DHCP-Client pada VPS Mikrotik telah berhasil berjalan dengan baik.
~Sekian dan terima kasih~
Komentar
Posting Komentar