Cara cara Instalasi Linux Debian 10 di VirtualBox dengan Tampilan CLI (Command Line Interface)
Instalasi = Pemasangan
Linux = Sistem operasi bebas dan sumber terbuka
Debian = Keluarga Linux
VirtualBox/Oracle VM VirtualBox = Perangkat Lunak Virtualisasi, yang berfungsi untuk membangun sistem operasi "tambahan" di dalam sistem operasi "utama"
Alat yang dibutuhkan:
1. Aplikasi Oracle VM VirtualBox download disini 2. Laptop atau PC (Minimal Windows 7)
4. Internet
Hal yang harus kalian ketahui ketika melakukan instalasi pada CLI.
1. Untuk melanjutkan instalasi kita klik enter untuk lebih cepat daripada continue.
2. Untuk memilih/menggerakkan proses instalasi kita menggunakan ini
.
Langkah-langkah Instalasi Linux Debian, Sebagai berikut.
1. Klik VirtualBox. Lalu klik New atau gunakan shorcut Ctrl + N untuk membuat dan memulai instalasi Sistem Operasi baru.
2. Ketikkan nama anda pada kolom Name untuk menamai Sistem Operasi anda. dan klik tanda ini
pada kolom Machine Folder untuk memilih folder mana yang digunakan untuk menyimpan SO anda. klik kolom Type dan pilih Linux karena kita akan menginstall SO linux. dan klik pada kolom Version dan pilih Debian (sesuai dengan sistem operasi utama anda) karena kita akan menginstall Keluarga Linux, yaitu Debian. Lalu, klik Next atau klik enter untuk melanjutkan proses instalasi.
3. Di tampilan ini adalah ditanyakan berapa ukuran memori SO anda. Pilih ukuran memori 1 GB atau 1024 MB karena ukuran memori ini yang disarankan oleh programmer. setelah itu, klik Next atau klik enter untuk melanjutkan proses instalasi.
4. Pilih Create a virtual hard disk now karena kita butuh hard disk sebagai alat penyimpanan sistem operasi. Lalu, klik Create atau klik enter untuk membuat/memasang hard disk secara virtual dan melanjutkan proses instalasi.
5. Biarkan pilihan Type File Hard disk VDI (VirtualBox Disk Image) dan tidak memilih Type lain agar kita tidak memerlukan aplikasi lain untuk instalasi dan karena Type ini Hanya di install di VirtualBox. Lalu, klik Next atau klik enter untuk melanjutkan proses instalasi.
6. Biarkan pilihan storage on physical hard disk atau penyimpanan pada hard disk fisik Dynamically allocated agar menyimpannya dengan perlahan hingga ke ukuran maksimum dan tidak secara langsung. setelah itu, klik Next atau klik enter untuk melanjutkan proses instalasi.
7. Klik Gambar seperti
untuk memilih dimana lokasi/tempat SO yang anda inginkan. dan di bawahnya pilih berapa banyaknya/besarnya ukuran maksimal yang ada di dalam SO virtual anda. Kalau saya memilih 300 GB. Lalu, klik Create atau klik enter untuk membuat penyimpanan yang ada di SO virtual, menetapkan lokasi penyimpanan, dan melanjutkan proses instalasi.
8. Pergi ke Settings/pengaturan interface untuk mengatur Jaringan pada SO anda.
9. Klik Network karena kita ingin mengatur Jaringan. Dan pada Adapter 1 atau colokkan 1 pada kolom Attached to atau lekatkan pada Bridge Adapter untuk menghubungkan pada router/switch/bridge agar dapat terhubung ke jaringan internet dan nama kepala colokannya Ethernet seperti yang terlihat pada kolom Name.
10. Setelah itu, Klik Adapter 2 atau colokan 2 karena colokan-Nya hanya ada dua sisi atau dua kepala colokan. Klik kolom Enable Network Adapter untuk mengaktifkan colokkan jaringan. dan pada kolom Attached to pilih Host-Only Adapter karena agar dicolokkan hanya pada Host/pengguna jaringan. Setelah itu, Klik OK karena pengaturan Network/jaringan SO anda sudah selesai.
11. Selanjutnya, klik Start untuk memulai instalasi Linux Debian.
12. Selanjutnya, Pilih install dengan menggunakan ini
. dan klik enter untuk menyetujui atau melanjutkan instalasi.
13. Selanjutnya, pada interface/tampilan Language kita disuruh untuk memilih bahasa mana yang akan kita pakai untuk kita melakukan instalasi. Pilih English karena jika memilih bahasa indonesia. terjemahannya akan aneh-aneh. lalu klik enter.
14. Selanjutnya, pada tampilan Country, teritory or area kita ditanya kita sedang berada di negara mana. Pilih other karena tidak ada pilihan negara indonesia. lalu, klik enter.
15. Selanjutnya, pada Continent or region (Benua atau Kawasan). Kita ditanya Kita menginstall-Nya di benua atau kawasan mana. dan Pilih Asia karena saya berada di Benua Asia. lalu, klik enter.
16. Selanjutnya, Pada tampilan Country, teritory or area (Negara, Teritorial atau area). kita ditanya Kita menginstal-Nya di Negara mana. Pilih asia karena saya berada di benua asia.
17. Selanjutnya, Pada tampilan Country to base default locate settings on. Kita disuruh memilih setting/pengaturan default lokal apa yang kita inginkan. pengaturan default lokal yang dimaksud adalah pengaturan seperti jam, tanggal, bahasa, dll yang digunakan pada OS Linux. Pilih United States karena setting-an yang paling sering indonesia pakai adalah setting-an ini.
18. Selanjutnya, Pada tampilan Keymap to use Kita disuruh untuk memilih kata-kata kunci/kode/perintah apa yang kita akan pakai ketika melakukan Perintah/Coding/Pemrograman.
19. Lalu, kita Tunggu loading-nya sampai selesai.
20. Selanjutnya, Pada tampilan Primary network interfaces kita ditanya apa yang ingin kita pilih jaringan internal atau jaringan eksternal. Pilih eth0 (artinya ethernet0) artinya ethernet yang terhubung pada jaringan internal.
21. Selanjutnya, klik esc untuk mengklik Go back secara otomatis. karena kita harus mengubah metode konfigurasi network/jaringan secara manual.
22. Selanjutnya, Pada tampilan Network configuration method Kita ditanya metode apa yang akan gunakan pada konfigurasi network/jaringan. kita pilih Configure network manually artinya konfigurasi jaringan secara manual karena kita akan melakukan konfigurasi secara manual.
23. Selanjutnya, Kita cek IP address kita dengan klik kanan
> Open Network & Internet settings > Ethernet (pilih internet yang sedang kita gunakan) > klik 2x > Details. 24. Selanjutnya, Pada Tampilan IP address kita ditanya IP address apa yang diberikan untuk linux. lalu, saya berikan IP address yang akhirannya ditambah 1. seperti IP address saya di atas dan ditambah 1 pada akhirannya untuk Linux itu.
25. Selanjutnya, Pada tampilan Netmask kita ditanya netmask berapa yang kita ingin berikan pada Linux. Dan Ubah yang awalnya 255.255.255.0 menjadi 255.255.0.0 Seperti Netmask yang saya miliki di tabel di atas.
26. Selanjutnya, Pada tampilan Gateway kita ditanya Gateway apa yang ingin kita berikan untuk Linux. Dan Saya berikan Gateway yang sesuai dengan sambungan internet saya. Seperti tabel di atas
27. Selanjutnya, Pada tampilan Name server address. Kita ditanya DNS address apa yang ingin kita berikan pada Linux. lalu, kita sesuaikan dengan DNS kita.
28. Selanjutnya, Pada tampilan Hostname. Kita ditanya apa nama host untuk Linux kita. Lalu, Kita ketik debian (terserah anda).
29. Selanjutnya, Pada tampilan Domain name. Kita ditanya ingin nama domain apa yang diberikan untuk Linux kita. dan kita kosongkan saja karena kita tidak perlu memberikannya nama domain. jadi, langsung Continue saja.
30. Selanjutnya, Pada tampilan Root password. Kita ditanya ingin Password/kata sandi apa yang kita gunakan untuk Linux kita. Saran saya gunakan password yang mudah diingat bagi anda. dan ketikkan password anda.
31. Selanjutnya, pada tampilan Re-enter password to verify. kita disuruh untuk memasukkan password kita lagi karena kita untuk memperiksa apakah password yang akan kita masukkan benar atau tidak. dan ketikkan password anda kembali.
32. Selanjutnya, Pada tampilan Full Name for the new user. kita ditanyakan apa nama lengkap kita. dan ketikkan nama lengkap anda.
33. Selanjutnya, pada tampilan User for your account. kita diminta nama apa yang ingin kita berikan pada Linux kita. dan ketikkan username untuk SO anda.
34. Selanjutnya, Pada tampilan Choose a password for the new user. kita diminta untuk memilih password apa yang kita inginkan untuk Linux kita. info: kita bisa mengubah password yang sudah kita gunakan tadi. dan ketikkan password anda.
35. Selanjutnya, pada tampilan Re-enter password to verify. kita diminta untuk memasukkan kembali password kita. dan ketikkan password anda kembali.
36. Selanjutnya, Pada tampilan Select a city in your time zone. kita ditanya zona waktu apa yang kita gunakan pada kota kita. dan pilih zona waktu anda. dan kalau saya western. karena di kota saya menggunakan zona waktu WIB (Waktu Indonesia Barat).
37. Selanjutnya, Pada tampilan Partitioning method. kita ditanya metode/teknik partisi/pembagian penyimpanan apa yang ingin kita gunakan. Dan pilih Teknik anda. kalau saya menggunakan teknik Manual. karena agar saya bisa melakukan partisi sesuai dengan yang saya inginkan.
38. Selanjutnya, pada tampilan ini. kita pilih SCSI3 (0,0,0) (sda) - 322.1 GB ATA VBOX HARDDISK karena kita akan melakukan partisi secara manual. bukan secara otomatis.
39. Selanjutnya, Pada tampilan Create new empty partition table in this device. kita ditanya apakah kita akan membuat partisi di tabel kosong. dan kita pilih yes karena kita akan membuat partisi.
40. Selanjutnya, Pada tampilan ini. kita Pilih Free Space karena sesuai dengan yang ada di gambar ini jika ingin membuat partisi baru maka pilih Free Space. Free Space berguna untuk membuat partisi baru. Dan pilih FREE SPACE. ingat: Free Space di sini bukan berarti spasi. Tapi artinya Ruang bebas/kosong.
41. Selanjutnya, pada tampilan How to use this free space. kita ditanya bagaimana kita membuat partisi. lalu, kita pilih Create a new partition karena kita akan membuat partisi secara manual. dan bukan secara otomatis pada partisi ini.
42. Selanjutnya, pada tampilan New partition size. kita ditanya berapa ukuran pada partisi ini. lalu, kita pilih 100 GB.
43. Selanjutnya, pada tampilan Type for the new partition. Kita ditanya type partisi apa yang akan kita gunakan untuk partisi ini. Kita pilih primary karena kita membuat partisi secara primer/pokok. bukan secara logis.
44. Selanjutnya, pada tampilan Location for the new partittion. Kita ditanya dimana lokasi menyimpan partisi apakah di awal atau di akhir. lalu, kita pilih beginning karena kita akan menyimpan partisinya dari awal.
45. Selanjutnya, pada tampilan Partition settings. kita berada pada pengarutan partisi. Pada kolom Use as. kita pakai file system Ext4 karena pada linux itu sama seperti Local disk C yaitu berguna untuk mengatur file yang ada di sistem komputer. lalu, pada kolom Mount Point sama seperti direktori/folder yang ada di komputer kita. lalu, kita klik Mount Point untuk mengatur Mount Point.
46. Selanjutnya, Pada tampilan Mount Point for this partition. Kita ditanya mount point apa yang kita inginkan. pilih the root file system. karena kita akan membuat file yang menjadi sumber pengaturan sistem file pada Linux.
47. Selanjutnya, kita klik Done setting up the partition. karena pengaturan pada partisi ini sudah selesai.
48. Selanjutnya, klik Free Space. untuk membuat partisi kedua. pada saat ini.
49. Selanjutnya, klik Create a new partition.
50. Selanjutnya, Kita masukkan ukuran 2X(dua kalinya) ukuran RAM komputer/laptop anda. karena ini hanya khusus pada partisi kedua. karena saya RAM-Nya 11.9 GB. jadi, saya masukkan 24 GB.
51. Selanjutnya, Kita pilih Logical. karena kita membuat tipe partisinya secara logis/terhitung oleh akal.
52. Selanjutnya, Kita pilih beginning.
53. Selanjutnya, Kita klik use as untuk mengganti sistem file.
54. Selanjutnya, kita pilih swap area. karena ketika RAM kita penuh atau lebih dari RAM kita. kita gunakan sistem ini. saya tidak mengguanakan sistem swap area pada partisi lain. karena tipe partisi yang lain menggunakan primer. sedangkan partisi kedua menggunakan logis.
55. Selanjutnya, kita pilih Done setting up the partition. karena pengaturan pada partisi kedua sudah selesai.
56. Selanjutnya, pilih Free Space. untuk membuat partisi ketiga. pada saat ini.
57. Selanjutnya, pilih Create a new partition.
58. Selanjutnya, ukurannya kita berikan 100 GB.
59. Selanjutnya, pilih primer.
60. Selanjutnya, pilih beginning.
61. Selanjutnya, pilih Mount Point.
62. Selanjutnya, Pilih Enter manually. karena kita akan membuat direktori secara manual.
63. Selanjutnya, kita masukkan /data
64. Selanjutnya, kita pilih Done setting up the partition.
65. Selanjutnya, pilih Free Space. untuk membuat partisi keempat. pada saat ini.
66. Selanjutnya, pilih Create a new partition.
67. Selanjutnya, biarkan ukurannya. karena ukuran itu merupakan sisa dari partisi.
68. Selanjutnya, pilih Mount Point.
69. Selanjutnya, Pilih Enter manually.
70. Selanjutnya, Ketik /data2
71. Selanjutnya, klik Done setting up the partition.
72. Selanjutnya, Klik Finish partitioning and writer changes to disk. karena pengaturan partisi sudah selesai.
73. Selanjutnya, Pada tampilan Write the changes to disks. Kita ditanya apakah kita yakin ingin mengganti penyimpanan yang ada di penyimpanan Linux. dan kita pilih yes. karena kita sudah susah payah mengatur partisi untuk melakukan pergantian pada penyimpanan Linux.
74. Selanjutnya, Tunggu hingga Loading selesai. Dan jika ada masalah atau berjalan tidak seperti saya. maka anda harus mengecek kembali apakah ada yang berbeda. jika ada. maka sesuaikan dengan Proses Instalasi saya. Jadi, intinya adalah lakukan Instalasi ulang maupun dari awal atau dari tahapan tertentu.
75. Selanjutnya, Pada tampilan Scan another CD or DVD. kita ditanya apakah kita ingin melakukan scan pada CD atau DVD. dan kita pilih No. karena kita tidak perlu melakukan scan pada itu dan jika melakukan scan juga nantinya akan membuat proses instalasi semakin lama.
76. Selanjutnya, Pada tampilan Use a network mirror. kita ditanya apakah kita akan melakukan penyalinan pada program yang sudah tersedia di penyimpanan komputer kita. dan kita pilih No. karena kita tidak perlu melakukan penyalinan yang akan memakan waktu lebih lama.
77. Selanjutnya, Pada tampilan Cannot access repository. karena tampilannya berwarna merah kita tidak perlu takut atau khawatir. kita pilih continue. untuk melanjutkannya.
78. Selanjutnya, pada tampilan Participate in the package usage survey. kita ditanyakan apakah kita ingin melakukan survey atau tidak. dan kita pilih No. karena kita tidak perlu melakukan survey yang diadakan oleh pembuat aplikasi ini.
79. Selanjutnya, pada tampilan Choose software to install. kita diminta untuk memilih software apa saja yang akan kita install pada Linux. dan kita nonaktifkan print server agar kita tidak menginstalnya dengan klik spasi. dan kita nonaktifkan Debian desktop environment juga karena kita tidak perlu mengaktifkan perbaikan otomatis pada Debian. ini akan memakan waktu yang lama. Lalu, kita aktifkan SSH server/secure shell server. karena tujuannya agar client dan server saling terhubung dan berkomunikasi dengan aman. Dan aktifkan Standard system ultilitites. Karena Standard system ultilities ini sangat penting. jika tidak diaktifkan. maka akan menimbulkan risiko yang mengakibatkan OS tidak berjalan dengan baik.
80. Selanjutnya, Tunggu Loading hingga selesai.
81. Selanjutnya, pada tampilan Install the GRUB boot loader to the master boot record. artinya kita ditanya apa kita yakin kita akan menginstal GRUB (GRand Unified Bootloader atau hard disk versi terbaru pada Linux) pada MBR (Master Boot Record atau hard disk versi paling awal pada Linux). pilih Yes. Karena kita akan menginstal hard disk versi terbaru ini. karena versi terbaru ini lebih cepat dan lebih baik daripada yang versi lama.
82. Selanjutnya, pilih Continue untuk melanjutkannya. Setelah ini kita Tunggu ketika proses ke tampilan no. 83 sedang berlangsung hingga selesai.
83. Selanjutnya, masukkan username dan password yang telah kalian buat pada instalasi tadi. agar bisa masuk pada sistem operasi Debian anda.
Instalasi pun sudah selesai dan berhasil.
Selamat untuk anda.
Semoga bermanfaat ilmu dari saya.
Terima kasih atas perhatiannya.
Komentar
Posting Komentar